Browsing Tag

Belanda

Events Hidup di Belanda

Tahun baru 2018 di Amsterdam

1st January 2018 - 4 min read

Ada ratusan pesta dan klub malam yang berlangsung di Amsterdam pada Malam Tahun Baru, ada yang modelnya pesta kostum, suit up dan lain lain. Tempat populer untuk party di tahun baru adalah Gashouder dan Loveland NYE di Mediahaven. Kalau emang pengen dari awal ke acara-acara gitu, beli tiketnya jauh-jauh hari online karena ada kemungkinan semua sold out atau harga tiket jadi super mahal.

Tapi bukan rahasia kalau saya bukan tipe anak party 😛 Jadi kemarin saya santai aja di rumah, masak-masak, baca buku, ngobrol-ngobrol sampai tiba waktunya pukul hampir 11.30. Damar dan saya keluar rumah untuk cari kembang api yang dibudgetin sama pemerintah Amsterdam. Yang ternyata viewpointnya (Java Eiland) nggak terlalu jauh dari rumah kami. Sebenernya Giras, adek Damar yang tinggal sama kami, ikut, tapi karena ban sepedanya bocor, jadilah dia terdiam di rumah. Menikmati kembang api yang dinyalain tetangga-tetangga. Banyak dan bagus-bagus juga ternyata lho! menurut ceritanya.

Selain liat kembang api dari pemerintah, ada beberapa cara lain juga buat menikmati malam tahun baru-an di Amsterdam buat kalian yang emang sengaja pergi ke Amsterdam untuk tahun baruan. Kalau saya sih, indoor sudah pasti lebih enak dan hangat. Walaupun tahun ini, malam tahun baru nggak sedingin tahun-tahun berikutnya! Nggak tau deh harus sedih atau seneng.

1. Oliebollen dan Champagne (Belanda banget) 

Perayaan Tahun Baru di Belanda nggak lengkap tanpa tumpukan oliebollen dan champaigne (50%nya buat di pop dan diciprat ciprat, sisanya baru diminum). Oliebollen itu gorengan manis. Adonannya berbentuk bola yang kemudian digoreng dan ditabur gula halus diatasnya. Arti Oliebollen literally bola minyak. Ternyata konon katanya, tradisi ini berakar pada mitos Jerman kuno bahwa oliebollen harus dikonsumsi untuk menangkal roh jahat. Pedagang oliebollen ini bisa ditemukan dimana aja di seluruh kota.

2. Book restaurant with a view

Kalau nggak ada kenalan di Belanda atau males berdesakan dengan orang-orang dari segala penjuru belanda di Amsteram, sebaiknya cari restaurant yang tempatnya strategis dan punya acara NYE. Cari restoran dengan pemandangan panorama. Beberapa di antaranya adalah Mr Porter di W Hotel, Kanvas di Volkshotel, Sky Lounge di Hilton Doubletree, A’dam lookout 360 Amsterdam. Kalau punya budget lebih dan pengen duduk-duduk ngerayain cantik, tempat-tempat itu cocok.

3. Jalan-jalan di sekitar kanal

Kalau sudah terlambat pesen tempat di restoran atau pesta, atau memang nggak siapin budget, maka jalan-jalan di sekitar kanal adalah salah satu cara untuk menikmati kembang api dan merasakan tahun baru seperti lokal. Kembang api dijual hanya beberapa hari dalam setahun di Belanda dan biasanya orang-orang lokal go crazy dan nggak ragu merogoh kocek merekea sendiri. Segera setelah gelap, kembang api bakal jedar jedor dari segala penjuru. Banyak sekali kembang api tidak resmi (hanya dari penduduk) di alun-alun utama kota seperti Dam Square, Rembrandtplein, Nieuwmarkt dan Leidseplein. Malam Tahun Baru di Amsterdam sering disamakan dengan ‘zona perang’ oleh orang-orang yang pernah datang. Jadi hati-hati!

4. Seperti saya, hanya di rumah dan pergi ke poin kembang api yang diselenggarakan pemerintah. Di Het Scheepvaartmuseum atau di Java Eiland
Kemarin kami ke Java Eiland karena lebih dekat dengan rumah dan ada jembatan yang katanya ‘the best view point’ untuk menikmati kembang api dari pemerintah. On the way kesana masih oke, jalanan masih cenderung ke arah sepi dan sesekali bunyi kembang api. Tapi di jalan pulang, bener-bener rasanya kaya di lapangan perang (suara tembakan dsb). Lumayan ngeri sih! Tipsnya kalau ada orang mainan kembang api di tengah jalan, berhenti atau pelan-pelan dulu. Tapi pengalaman yang seru sih 🙂
Once, again HAPPY NEW YEAR. Semoga tahun ini semakin gemilang, seperti terlahir kembali dan mereset harapan-harapan dan mimpi-mimpi itu.

 

Check here for more or here

Europe Events Family Germany Hidup di Belanda

Lebaran di Grand Mosque Koln, Jerman

9th July 2017 - 7 min read

Alhamdulillah, kita bisa merayakan hari kemenangan lagi tahun ini. Dan tahun ini lebih spesial karena bisa merayakan bareng dengan mama bapak. Mereka berdua datang dalam rangka berkunjung untuk Wisuda PHD mbak Fany (yang ternyata tertunda hingga November). Tapi karena tiket sudah terlanjur kebeli, mereka tetap berangkat ke Belanda.

Sudah beberapa kali belakangan ini saya menerima whatsapp broadcast group soal masjid baru di Turki yang sangat modern nan megah. Masjid ini bentuknya lain daripada yang lain dan diklaim sebagai masjid yang paling modern di Eropa. Bagaimana tidak, arsitektur dalamnya mencerminkan sisi progresif islam dan memutarbalikan anggapan bahwa islam harus melulu tradisional dan dibangun dengan kayu. Bapak dan mama were quite intrigued and so was I.

Sebenarnya perjalanan ke masjid ini sama sekali nggak terencana, tapi Bapak dan mama sudah berwacana minta untuk dibawa kesana. Saya terbuka dengan ide itu, tapi saat Bapak mengutarakan keinginan untuk sholat eid disana di H-2 lebaran saya agak kaget juga. Alasannya, karena Masjid itu bukan masjid Indonesia dan pastinya punya peraturan-nya sendiri. Apalagi saat saya buka websitenya semuanya bahasa Turki dan Jerman. Untungnya saya punya kolega Turki yang mau membantu untuk mengartikan bahkan menelponkan panitia masjid di Grand Mosque.

Ternyata di masjid Turki, sholat eid hanya wajib untuk pria, tidak bagi wanita (atau sangat jarang). Jadi pada umumnya, masjid tidak menyiapkan tempat khusus untuk shaf perempuan dan hanya memprioritaskan sholat untuk pria. Bahkan memberi kan ruang khusus wanita untuk pria-nya. Dan panitia masjid Grand Mosque pun tidak bisa menjawab saat ditanya apakah akan ada ruang khusus untuk wanita. Yang jelas, masjid akan penuh dengan pria. Terutama tahun ini adalah sholat ied pertama yang digelar di masjid ini. Kami pun tetap memutuskan untuk datang tanpa ekspektasi apa-apa dan sudah ikhlas jika memang tidak bisa sholat. Yang berbeda lagi dari masjid turki adalah sholat eid dilaksanakan pukul 6.15 pagi sedangkan masjid Indonesia di Belanda baru dilaksanakan antara pukul 09.00 hingga 10.00.

Dengan berbekal informasi itu saya dan kakak saya cepat-cepat menyewa mobil dan mencari akomodasi. Alhamdulillah semuanya dilancarkan..

Kami menyewa mobil dari snappcar dan menginap di sini. Dua-duanya super memuaskan. Untuk persewaan mobil ada hal yang perlu diketahui, Jerman adalah Green zone jadi mobil yang digunakan harus berstiker tertentu (green sticker), jika tidak bisa kena denda atau tidak boleh masuk. Tidak hanya Jerman yang menganut anti-air-pollution, tapi juga Austria dan beberapa negara bagian lain.

Kami tiba satu hari sebelum Idul Fitri dan atas usul bapak, kami sholat maghrib di Masjid Grand Mosque agar bisa menikmati kemegahannya dengan lebih puas dan tidak terburu-buru. Tanpa kami ketahui ternyata ada buka puasa yang diselenggarakan oleh panitia masjid tersebut. Kami ditarik oleh salah satu panitia masjid tersebut, wanita Turki yang baiknya masya Allah. Ah indahnya kebersamaan ini, rasanya tidak ada yang membedakan kita walaupun kita tidak mengerti bahasa masing-masing, tapi kami semua saudara. Kami merasakan sekali kehangatan di dalam ruangan makan itu. Makanannya pun enak sekali.

Keesokan paginya kami siap-siap dan ternyata Grand Mosque menyiapkan tempat untuk wanita sholat. Kecil sekali dan tidak sebanding sama sekali dengan di Indonesia atau masjid Indonesia di Belanda, namun saya dan mama bersyukur sekali bisa berkesempatan sholat Eid. Karena saking terbiasanya, jika tidak sholat Eid rasanya bulan Ramadhan dan puasa sebulan nggak afdol 😀

Ada satu perbedaan lagi yang kami temukan saat sedang sholat, mereka melaksanakan sholat dengan 5 takbir di rakaat pertama lalu alfatihah, kemudan di rakaat kedua alfatihah yang diikuti dengan takbir 3 kali. Karena saya nggak ngerti (dan nggak fokus) setelah alfatihah di rakaat kedua, bagian imam takbir, saya rukuk, kemudian berdiri lagi. Baru ‘samiallahu liman hamidah’ saat saya sedang sujud hahah. Dan anehnya orang-orang di bagian perempuan itu juga salah, yang berarti mayoritas wanita-wanita itu bukan dari Turki. Karena kebanyakan perempuan Turki tinggal di rumah dan mempersiapkan makanan untuk keluarganya.

Setelah trip ini saya bahagia karena bisa menghabiskan lebaran dengan keluarga, yang jarang sekali terjadi. Saya sampai sudah tidak ingat kapan terakhir kali saya idul fitri dengan mama bapak. Alhamdulillahh.. Selain itu saya tidak akan pernah lagi berburuk sangka akan perbedaan. Dalam hal ini, kami semua islam walaupun kami mempraktekannya berbeda, tapi bukan berarti salah. Saya ingat kata Ust Quraish Shihab soal pertanyaan mengenai bagaimana dengan Islam dan cara yang berbeda-beda. Beliau menggunakan analogi penambahan. 7+3=10, apa 5+5 bukan 10, apa 6+4 bukan 10, apa 2+8 bukan 10?

Selamat Berlebaran semuanya.. Semoga ibadah kita diterima di sisi Allah SWT dan bisa bertemu kembali dengan lebaran-lebaran berikutnya. Aamiin aamiin yarobbal alamin.

20170624_221023

20170624_222312

SONY DSC

20170625_064343

SONY DSC

SONY DSC

SONY DSC

SONY DSC

IMG_5762 IMG_5776 IMG_5798

Image result for love emoji

Europe Hidup di Belanda Netherlands

Honeymoon di Belanda saat musim dingin

3rd April 2017 - 11 min read

Jadi beberapa minggu yang lalu, saya dapet pertanyaan dari temen SMA saya soal bulan madu di Belanda. Dia tiba-tiba berkirim kabar sekalian tanya-tanya gimana tinggal di Belanda, yang akhirnya berkelanjutan dengan obrolan soal liburan di Belanda. Usut punya usut ternyata si temen saya ini sedang merencanakan pernikahannya dan dia bersama pasangan berencana untuk jalan-jalan ke Belanda selepas menikah nanti. Mudah-mudahan selalu dikasih lancar! Soal bulan madu di Belanda sendiri, sebenernya kalau dipikir-pikir, saya juga nggak terlalu pengalaman. Karena kan saya di Belanda judulnya bermukim, jadi nggak pernah kepikiran untuk plesir di negara sendiri dengan tujuan ‘bulan madu’. Walaupun begitu, sebenernya memang banyak sih tempat-tempat seru yang akan memorable untuk dihabiskan bersama sebagai pasangan baru.

IMG_3146

Bicara soal bulan madu, Eropa memang menjadi salah satu destinasi utama wisata bulan madu terutama belakangan ini. Karena Belanda selalu menjadi tempat singgah pesawat sebelum lanjut ke destinasi yang sebenarnya, akhirnya Belanda pun juga menjadi tempat transit. Dan nggak jarang para pelancong akhirnya memutuskan untuk tinggal lebih lama di Belanda daripada di negara-negara lainnya. Sebenernya yang namanya bepergian atau jalan-jalan pastinya sudah direncanakan dan dihitung budget-nya. Sesuai dengan gaya saya, masukan-masukan saya di blog ini lebih ke arah bulan madu yang reasonable dan affordable, bukan yang mewah. Apalagi saya ngerti banget, pengalaman, setelah menikah kan prihatin dulu karena biaya pernikahan yang nggak sedikit 😉 Toh juga gimana pun, dimana pun, akan selalu seru, karena yang terpenting bukan tempat tujuanya, tapi state of mindnya. Bahwa perjalanan dan pengalaman berdua lebih penting dari kelancaran jalan-jalannya. Karena justru  disitu pengenalan karakter yang sebenarnya akan kelihatan. Anyway.. sorry for the ramble 😉 Let’s start making plan for your honeymoon in the Netherlands. 

IMG_3074

  1. Akomodasi

Menurut saya, nggak ada yang bisa mengalahkan nyaman-nya airbnb. Ini linknya.. Buat yang belum kenal airbnb, airbnb adalah servis online yang memungkinkan orang untuk menyewa penginapan jangka pendek bahkan juga terkadang jangka panjang seperti beberapa bulan. Bedanya dengan hotel adalah kebanyakan dari properti-properti ini dimiliki oleh individual, jadi memungkinan penyewa untuk menyewa satu rumah beserta isinya. Yang bikin saya suka adalah kenyamanan dan rasa seperti rumah.. Saat cari rumah, pilih filter yang ‘entire house’, juga lebih nyaman untuk kalian pasangan baru… Untuk area tinggal di Amsterdam, coba cari di daerah sekitar ring, jadi nggak terlalu jauh dari tengah kota dan bisa jalan kaki ke tempat-tempat pentingnya. Lebih bagus lagi kalau bisa sewa di dekat kanal, sudah pasti lebih mahal tapi kalau ada budget lebih kenapa nggak. Secara umum, price range disekitar 60-100 euro.. Ya, Amsterdam memang relatif lebih mahal dibanding kota-kota lain, atau bahkan negara-negara lain di Eropa Barat.

Kalau kalian lebih nyaman tinggal di hotel karena selalu bersih, siap dan nggak pengen ngerasa seperti dirumah bisa cek beberapa opsi hotel-hotel romantis disini.

Menginap dan bulan madu di Amsterdam, Belanda

Foto dari Wegenforum

     2. Aktivitas

Di musim dingin, cuaca biasanya bisa mencapai minus terutama di bulan Januari-Februari. Jadi aktivitas pun baiknya kombinasi antara outdoor dan indoor, tapi lebih baik banyak di indoor 😛

  • Museum: Untuk kalian pecinta museum, Amsterdam adalah surganya. Utamanya museum seni dan sejarah. Ada sebuah square terkenal di Belanda yang namanya museumplein (yang artinya museum square) karena alun-alun itu dikelilingi oleh bermacam-macam museum yang berbeda. Dari sang legenda Van Gogh, Stedelijk Museum (Modern and Contemporary art), Rijksmuseum (yang guedenya ya ampun, you name it, it’s in Rijksmuseum), MOCO (Modern Contemporary). Dan juga pastinya ada tulisan I AMSTERDAM yang gede banget itu disana. Jadi sekali dayung beberapa pulau terlampaui. Di daerah situ ada Amsterdam concertgebouw (concert building). Menurut Wikipedia, karena kekerenan akustiknya concertgebouw adalah satu concert hall yang palng bagus, setara dengan Boston dan Vienna. Di hari Rabu siang jam 12.30, ada konser gratis di hall-nya yang kecil. Please please make your time to visit if you have a thing for music. 
    Ada museum gratis di daerah North yang worth banget visiting. Kenapa? selain karena gratis tapi juga karena isi-nya yang edukatif dengan instalasi interaktif, seru dan nggak membosankan soal sejarah film. Tempat ini namanya Ij museum. Aku suka bawa tamu atau temen yang lagi main ke Belanda kesitu karena dapat kesempatan untuk menyebrangi sungai dengan Boat fasilitas stasiun (gratis!). Juga karena gedung dari museumnya cantik, kalian bisa makan siang dan menunggu matahari terbenam disitu sambil minum kopi.
    Tips: Kalau kalian memang pecinta museum, akan menarik untuk beli I Amsterdam City Card karena jadi banyak akses ke diskon (plus gratis transportasi publik). Juga pastikan kalian punya tiket museumnya in advance. Karena antrinya yang kadang keterlaluan panjangnya.

Kalau kalian ke Amsterdam di akhir Januari atau awal Februari, kalian masih bisa dapat suasana natal di museum plein seperti foto di bawah ini.

 IMG_3154

  • Sepedahan atau duduk-duduk di taman (Vondelpark atau Amsterdamsche Bosch): Gampang sekali untuk nyari penyewaan sepedah di Belanda. Untuk bulan Februari mungkin itungannya masih lumayan dingin, tapi dengan perbekalan dan pakaian yang cukup, kapan lagi dapet pengalaman sepedahan di Belanda. Jarak dari satu tempat ke tempat lain masih sangat terjangkau dengan sepeda. Kamu bisa parkir dan menikmati segarnya taman-taman di kota Amsterdam. Di dalem Vondelpark ada beberapa kafe dan restaurant yang kamu bisa singgahi untuk minum segelas Chocomel (Dutch Hot Chocolate).
  • Volendam: Mungkin kalian pernah beberapa kali melihat orang-orang berfoto dengan pakaian tradisional khas Belanda. Nah Volendam itu tempatnya! Ada studio berjejer-jejer dan bahkan ada artis dan politikus yang fotonya nangkring di depan display. Untuk pasangan baru, foto ini perlu untuk kenang-kenangan. Volendam bisa dijangkau dengan bus dari Amsterdam Centraal Station dengan waktu perjalanan sekitar 30 menit. Untuk lebih jelas cara untuk kesana dan harga tiketnya cek disini. Dari Volendam nanti bisa naik ke kapal ke Pulau Marken. Pulau kecil cantik yang ada di atas Amsterdam.
  • Jalan-jalan dipinggir kanal: Ini sih hal favoritku dan suami, jalan-jalan.. Bisa siang atau malam, tapi malam lebih seru dan romantis. Jalan-jalan sambil ngobrol soal kehidupan kalian setelah menikah dan rencana-rencana ke depan, atau ngobrol-ngobrol ringan aja soal gimana kesan soal kota Amsterdam. Saat kalian jalan nanti, kalian pasti akan nemu ‘secret hidden gem’, seperti toko-toko atau cafe/restaurant cantik. Saat sudah kedinginan atau kaki sudah capek berjalan, kalian bisa mampir di salah satu Cafe di sekitar situ sekalian makan malam.

WhatsApp Image 2017-04-03 at 22.09.04

  • Free walking tour: Saat saya berlibur, saya merasa lebih bisa menikmati apa yang saya lihat jika saya tahu makna dan sejarahnya. Walking tour ini walaupun gratis, tapi sangat edukatif dan menyenangkan. Tour ini cukup banyak memberi gambaran umum dari segi kota dan landmark yang mungkin kalian sudah lewati tanpa tau seberapa berharganya. Tidak hanya itu, tetapi juga banyak tentang sejarah dan budaya. Kalian juga akan dijelaskan tentang bagaimana orang-orang Belanda hidup mereka. Tour bertemu di alun-alun DAM dan berlangsung sekitar 2-3 jam. Jangan lupa untuk memberi tips ke pemandu ya! Book your spot here.
  • Canal cruise atau dinner di atas kapal: Sejarah Amsterdam sangat erat dengan air. 165 kanal Amsterdam diciptakan selama berabad-abad untuk merangsang perdagangan dan transportasi dan merebut kembali tanah untuk memperluas kota. Mereka terus mendefinisikan lanskap kota dan pada tahun 2010 cincin kanal (canal ring) Amsterdam diakui sebagai situs warisan dunia UNESCO.
    Sebagian besar canal crusie memakan waktu sekitar satu jam, di mana kalian akan dibawa menjelajah Canal Ring UNESCO yang dilindungi Amsterdam dan menemukan banyak fakta menarik tentang kota sepanjang jalan. Selain itu, saat malam hari tiba, dinner di dalam kapal bisa jadi pilihan romantis yang akan selalu kalian ingat.Bisa cek disini atau disini.
  • Zaanseschan: Saya selalu merekomendasikan tempat ini kepada siapa pun yang minta saran liburan di Belanda / Amsterdam. Tempat ini sedikit di luar Amsterdam, di kota Zaandam. Pada dasarnya kalian dapat mencakup semua apa yang perlu dilihat di Belanda, dari kincir angin, pabrik keju, Albert Heijn yang pertama (supermarket khas Belanda), pabrik klompen, pancake restoran, dll. Zaanse Schans adalah daerah perumahan dari awal abad ke 18-19. Kalian bisa menyewa kapal kecil atau sepeda untuk merasakan suasa desanya. Nggk ada biaya masuk untuk daerah Zaanseschan sendiri dan beberapa museum, tapi kalian harus membayar untuk memasuki pabrik dan beberapa museum. Bagaimana cara ke sana? Kalian dapat pergi dengan kereta sprinter dengan tujuan Uitgeest dan berhenti di stasiun Zaanse Schaan. Atau pergi ke stasiun Zaandam, menikmati sedikit pemandangan di stasiun Zaandam dan mengambil bus 69. Klik disini info lebih lanjut soal Zaanseschan.

        3. Transportasi

Transportasi di Belanda cukup mudah dimengerti. Beberapa transportasi umum yang biasa digunakan di kota-kota besar, seperti Amsterdam khususnya, adalah tram dan bus. Kamu bisa beli tiket transportasi GVB (info di link ini) atau I AMSTERDAM Card (public transportasi dan free/discounted museum entrance (info di link ini). Dan kalau bingung bisa cek google Maps atau tanya ke orang sekitar. Semuanya bisa bahasa inggris kok.

        4. Pilihan lain selain Amsterdam?

Ada banyak kota-kota cantik di Belanda selain Amsterdam, dan tentunya lebih sepi. Contoh kota lain-lain itu adalah Haarlem, Leiden, Rotterdam, Den Haag, Delft atau Utrecht. Semuanya perjalanan kurang dari 1 jam dengan kereta.

        5. Pilihan lain selain Belanda?

Kalian bisa naik kereta Thalys dari Amsterdam untuk ke Belgia (Brussel dan Antwerp) atau ke Prancis (Paris). Untuk informasi kereta dan tiket, bisa dilihat disini.

Selamat menikmati honeymoon-nya!

Hidup di Belanda

How to get Permanent Residence in the Netherlands?

8th March 2017 - 6 min read

Recently I got my Dutch permanent residence (YAY!). Buat yang penasaran apa sih untungnya punya Dutch Permanent Residence (PR), syarat-syarat untuk bisa daftar, dan bagaimana cara untuk mendapatkannya. Di blog kali ini saya mendedikasikan untuk mengupas secara detail pertanyaan-pertanyaan tersebut.

Syarat penting untuk dipertimbangkan sebelum apply:

  • Untuk PR Belanda, kamu harus tinggal lebih dari 5 tahun tanpa jeda untuk bisa eligible. Untuk PR EU (atau disebut dengan Long Term Residence EC, yang artinya kamu akan diberi kemudahan untuk tinggal atau kerja di negara-negara European Union lainnya selain Belanda, kamu harus tinggal lebih dari 5 tahun tanpa jeda. Hanya saja yang membedakan adalah periode studi dihitung separuh (jadi buat saya yang menghabiskan 4 tahun sekolah, cuma dihitung 2 tahun), jadi total harus 7 tahun untuk daftar PR Long Term Residence EC. Untuk memastikan apakah kamu sudah memenuhi hitungan tahun tersebut, kamu bisa cek ke IND (088 043 0430 – open from Monday – Friday from 9-5) dan tanya apakah memang hitungan kamu benar. Saya belajar ini dari pengalaman suami saya yang setelah menjalani semua proses, ternyata hasil keputusan dari PR ditolak dikarenakan ada gap selama 1 minggu di jumlah tahun dia tinggal di Belanda. Kita nggak akan pernah tahu hal kaya gini, karena seringnya perpanjangan Residence Permit per tahun pada saat masa sekolah diurus oleh International Office kampus. FYI, kalau sudah punya PR Belanda, bisa kok diupgrade ke PR EU.
  • Harus punya Non-permanent Residence permit selama 5 tahun berturut-turut dan harus berlaku pada saat aplikasi diajukan dan saat keputusan dikeluarkan.
  • Kamu sedang bekerja dan mempunyai gaji yang cukup sesuai standar minimal atau kamu mempunyai partner yang memiliki PR. Untuk jelasnya berapa minimal gaji, cek di website ini.

Apa sih keuntungan-nya?

Intinya sih hak-hak kita disetarakan dengan hak-hak warga negara/ lokal kecuali hak untuk memilih/vote, yang buat saya tidak terlalu masalah hehe. Hak-hak dibawah inilah yang paling signifikan untuk kesejahteraan hidup saya.

  1. Jaminan/Security secara independen:

Saya memang saat ini sedang bekerja, jadi tidak terlalu khawatir dengan masalah permit karena hingga saya keluar/dipecat, saya akan disponsori oleh employer. Tapi, jika suatu saat nanti kantor tempat saya bekerja mengadakan lay off atau terjadi sesuatu dan saya diharuskan untuk berhenti, saya hanya akan memiliki waktu 27 hari-3 bulan untuk mencari kerja baru. Kalau belum mendapatkan pekerjaan di periode waktu itu, maka saya pun harus angkat koper dan pulang ke Indonesia. Inget lho, untuk kembali lagi ke Belanda tidak semudah itu. Selagi masih di Belanda, keuntungan dan kemungkinan harus dipergunakan dengan sebaik-baiknya. Intinya dengan PR, kamu tidak perlu siapa-siapa untuk menjamin kamu tinggal di Belanda selain kamu sendiri tanpa jangka waktu.

     2.  Biaya sekolah setara dengan lokal 

Di Belanda, gap biaya sekolah antara murid internasional dan lokal sangat signifikan. Dulu waktu S1, saya bayar 4500eur/tahun dan orang lokal hanya 1500/tahun. Lumayan banget kan? Ini pertimbangan untuk just in case, karena saya masih membuka kesempatan untuk saya sekolah lagi. We’ll see about that 😉

.    3. Kemungkinan untuk kembali ke Belanda di masa mendatang

Saat suatu hari nanti saya pindah ke negara lain atau pulang ke Indonesia, saya masih bisa kembali ke Belanda secara mudah. Hanya saja, PR harus dimaintain, dengan cara stay di Belanda paling tidak 3 bulan dalam setahun. Maka dari itu, investasi membeli rumah dan kemudian disewakan merupakan salah satu pilihan.

Bagaimana memulai prosesnya? 

  1. Inburgering test

Tes ini adalah tes kemampuan bahasa Belanda dan sejauh mana kita terintegrasi dengan sekitar. Inburgering test terdiri dari 6 macam tes yaitu listening, reading, writing, speaking, culture, dan mencari kerja di labor markt belanda.  Biaya dari tes ini adalah 50 euro per tes untuk listening, reading, writing, speaking, culture, dan 100 euro untuk tes tenaga kerja. Jadi total yang harus dibayar adalah 250 euro. Setelah lulus, diploma dari tes-tes ini perlu dilampirkan di aplikasi form yang nantinya akan kamu kirim ke IND.

Tips: Nggak perlu ngambil les bayar mahal-mahal, pertanyaannya dari percakapan sehari-hari dan common knowledge kok. Kalau mau latihan atau ngelihat layout soalnya, sila cek disini.

Waktu: 1-3 bulan

Biaya: 250 eur

p.s Jika kamu pernah ikut kelas bahasa belanda/ kelas integrasi di Belanda, kamu bisa menggunakan transkrip nilai bahasa belanda untuk daftar PR. Saya tahu ini saat sudah lulus tes… Jadi mungkin kalian bisa menghindari tes dan biaya.  

     2.    Isi form

Download formnya disini .  Di link itu kamu juga bisa cek cheklist dokumen-dokumen yang harus dikirim bersama form aplikasi. Sebelum keputusan dibuat, IND akan mengirim receipt atau tanda terima dan biasanya within 3 weeks. Kalau masih belum dapat tanda terima juga, mungkin kamu perlu menghubungi IND just in case mereka tidak menerima aplikasimu.

Waktu: Maksimal 6 bulan

Biaya: 159 eur

p.s Proses yang sama pun harus dilewati untuk menukar paspor merah (sebutan paspor belanda). Sebenarnya saya bisa memilih antara PR atau paspor, tapi dalam hal ini PR pun cukup untuk saya. Masih tidak bisa melepaskan paspor hijau dari negara kebanggan saya.

GOOD LUCK 🙂