Browsing Tag

Mengurangi sampah

Hidup Minimalis Self growth Zero Waste Journey

Belanja grocery menuju ‘zero waste’

6th January 2018 - 4 min read

Sampah harian yang paling besar asalnya dari rumah tangga alias dapur. Karena itu, untuk mengurangi sampah rumah tangga, sebisa mungkin kurangin jumlah sampah yang berasal dari belanjaan. Dari sinilah pentingnya daftar belanja karena selain untuk menghindari belanja yang nggak perlu, dengan daftar belanja kita bisa siapin kemasan atau kantong dari rumah.

Biasanya saya belanja mingguan setiap hari Sabtu. Bedanya hari ini saya kembali lagi ke Pasar setelah sekian lama. Usahakan memang sebisa mungkin memilih pasar sebagai pengganti pergi ke supermaket. Kalau bisa ke Farmer market/ Pasar Petani, hanya aja belum ada regular farmer market di daerah rumah saya. Ini bakalan lebih effort sih karena Supermarket dan toko-toko lain hanya sejengkal dari rumah saya sedangkan ke pasar perlu waktu sedikit lebih lama (5 menit naik sepeda). Jadi tadi akhirnya saya ke beberapa tempat yang berbeda, ke pasar, ke supermarket dan toko turki. Mungkin minggu-minggu selanjutnya saya akan stick dengan toko turki dan supermarket. Kalau memang mau ke Pasar akan sekalian ke Farmer market.

Inilah tips-tips yang nggak terlalu ekstrim yang juga bisa digunakan untuk memulai belanja  dengan ‘zero waste‘:

1. Bawa +- 2 tas kain besar

Untuk barang-barang besar seperti sayur dan buah bisa langsung masuk ke tas kain besar.

2. Bawa +- 3 tas kain kecil-kecil

Tas kain kecil-kecil ini fungsinya untuk memuat belanjaan yang loose seperti kacang-kacangan, bawang-bawangan atau buah yang kecil-kecil tapi kering (anggur, jeruk mandarin, leci, dsb). Dalam hal ini buah yang gampang berair kayak berries memang agak tricky. Kalau belinya sudah harus pak-pak-an kita jadi nggak punya pilihan lain, tapi kalau dijual loose bisa pakai container dari rumah (liat di poin berikutnya).

3. Bawa lap rumah (cloth atau napkin) yang bersih

Fungsinya untuk meng-cover roti, kacang-kacangan atau belanjaan kecil kering yang butuh untuk dipisahkan

4. Bawa container gelas atau plastik high quality

Ini fungsinya untuk menaruh jajanan-jajanan atau barang-barang basah yang kita beli. Bisa sebagai pengganti tas-tas kecil atau napkin. Nah kekurangannya adalah container ini terbuat dari gelas yang cenderung menambah ekstra berat dari belanjaan kita. Kalau nggak salah jaman sekarang di Indonesia ada brand yang ngasih jaminan wadah plastik seumur hidup, jadi mereka menerima wadah yang sudah rusak dan menukarnya dengan yang baru. Wadah yang rusak akan didaur ulang menjadi wadah baru. Salah satu contoh yang saya tahu adalah twin tulipware. Nggak tahu sekarang masih atau enggak, bisa dicek di web mereka.

5. Bawa tas plastik bekas yang ada di rumah

Karena saya masih super duper pemula jadi saya masih punya simpanan plastik-plastik di rumah. Dan memang masih suka lupa untuk menghentikan penjual-penjual untuk nggak secara otomatis ngepakin dengan plastik. Biasanya plastik ini dibawa untuk mewadahi daging, ayam, ikan atau belanjaan yang basah.

Belanja kali ini masih jauh dari sempurna. Tapi yang jelas saat saya bikin ‘decision‘ untuk menuju ‘zero waste‘ saya jadi lebih mindful belanjanya. Untungnya di Belanda proses recycle gelas dan karton/kertasnya bagus. Jadi walaupun sebisa mungkin menghindari, kalau masih kebeli pun lega juga karena tau akan direcycle dengan baik.

Pada awalnya memang terasa lebih merepotkan. Contohnya untuk nggak keduluan penjual ngepakin di plastik. Perlu kelihaian untuk cepat tanggap dan menyodorkan wadah kita. Mungkin juga cara menimbang yang aneh ini membuat penjual agak malas melayani karena menyita waktunya. Juga kasir yang ngeliriki karena mereka nimbangnya jadi ribet. Salah satu caranya kalau di pasar lihat-lihat dan pilih penjual yang sedang tidak melayani banyak pembeli.

Selamat belanja!

 

Hidup di Belanda Hidup Minimalis Zero Waste Journey

‘Zero waste life’ project untuk pemula

4th January 2018 - 5 min read

Di hari ke-4 tahun baru ini saya pengen share salah satu poin penting dari resolusi yang beberapa hari lalu saya buat, yaitu Zero waste life. Kedengerannya susah dan ribet, kenyataannya emang lumayan susah dan rumit (hehe). So far saya harus bilang tantangannya gede banget apalagi kalau kita orang yang nggak pengen ribet. Tapi lagi lagi, saya nggak bisa terlalu perfeksionis dalam hal ini karena yang ada malah hanya jadi wacana. Saya sebutnya lebih suka ‘less waste‘. Supaya kita lebih concious mengenai our food print.

Salah satu kunci untuk transisi ke habit baru adalah nggak usah terlalu drastis terutama saat kebiasaan itu adalah bagian dari hidup kita sehari-hari. Juga, menerima dengan lapang dada bahwa tantangan itu pasti ada. Kalau memang masih nggak bisa ya nggak apa-apa. Jangan fokus ke kata-kata ‘zero’ tapi ke ‘reduce’nya. Emang bisa jadi frustrating saat lagi di “zero-waste” mode terus liat banyak banget waste yang kita masih buat. Tapi yang perlu kita tau, fokus ke ‘reduce’ atau mengurangi. Sesungguhnya memang ini proses yang panjang dan lama.

Menurut saya, tantangan yang paling utama adalah beli barang-barang yang nggak ‘packaged‘ atau dibungkus karena biasanya di supermarket seluruh barang dibungkus kalau mau memenuhi standar kebersihan dan sebagainya. Nggak usah di supermarket besar, di toko turki kecil-kecil deket rumah saya semua barang jualannya sudah terbungkus rapi dari pabrik. Sedangkan untuk belanja ke Pasar harus di hari-hari tertentu.

Nah, beberapa hal di bawah ini menurut saya adalah hal ‘simple‘ yang bisa kita semua mulai untuk ke arah gaya hidup yang ‘zero waste’. Nantinya bisa ditambah dan ditingkatkan jadi lebih baik lagi dan lagi. Istilahnya ‘habit staple‘. Saat kita sudah terbiasa akan sesuatu, disitulah saat kita untuk mengenalkan habit tambahan yang relate akan habit yang kita sudah terbiasa.

  1. Pakai search engine ECOSIA

ECOSIA adalah search engine yang menanam pohon. Saat kita mencari dengan ECOSIA layaknya kita mencari info dari google, otomatis 1 pohon akan ditanam oleh organisasi-organisasi yang bekerja sama dengan mereka. Super cool concept!!!  Dari search ads yang kita cari mereka dapat income dan dari situ mereka ambil profit 80% untuk menanam pohon. Doing something good by doing you normally do. What can be better than that. And you truly make an impact! Check their planting activities in here. Their aim is 1 billion trees by 2020. So inspiring.

Okay and then let’s First understand 5Rs of waste management which is Refuse, Reduce, Reuse, Recycle, Rot. Untuk memulainya, kita bisa mulai dari Refuse, Reduce, and Reuse.

    2. REFUSE goodie bags, free stuff, atau bahkan kalau perlu gift yang nantinya berpotensi menyimpan barang di rumah. Bahkan barang-barang itu belum tentu kepake.

      3. Tau nggak berapa lama plastik bisa terurai? 1000 tahun. REDUCE plastik adalah salah satu hal yang paling membantu buat lingkungan. Mulai dari REUSE garment bags atau tas kain untuk belanja. Selalu siapkan satu tas di tas pergi kita, in case kita perlu beli sesuatu yang nggak terencana. Dan kalian harus tau bahwa beli buah dengan plastik transparan itu nggak wajib, kita bisa nggak pake plastik atau bawa tas kita sendiri. Untuk beli barang-barang loose kaya beans atau legumes, mason jar bisa jadi penolong. However, nemuin bulk store di Belanda susah banget.

      4. REFUSE sedotan dari restoran atau cafe. Bilang di awal saat pesen untuk nggak pake sedotan. Kalau memang prefer pakai sedotan, bisa bawa sedotan sendiri dari rumah yang berbahan acrylic atau steel. Emang kudu niat hehe

      5. REUSE botol minum yang bisa diisi kapan aja

     6. Pakai tootbrush dari bamboo. Sekarang saya masih pakai yang elektrik, itu akan jadi waste saat dibuang. Jadi selagi sikat gigi masih berfungsi dengan baik, saya hanya mengganti ujung sikatnya.

    7. Bawa silverware atau peralatan makan yang bisa di REUSE instead of sekali pakai kaya yang kita ambil dari supermarket (Albert Heijn, Jumbo, etc).

   8. Belanja di Pasar karena di Pasar lebih banyak pilihan untuk bahan-bahan makanan atau apapun tanpa ‘packaging‘. Sebenernya sadar atau nggak, less waste ini equals dengan hidup yang lebih sehat. Kenapa? karena sebenernya pilihan kita untuk beli barang yang nggak dikemas itu super limited, it will leave us with fresh food, fruits, veggies and ingredients. No processed food with preservatives for sure.

Mulailah dari yang terkecil dan termudah. Karena itulah yang sebenernya adds up atau terjumlah. Semoga menginspirasi untuk lebih sadar akan footprint kita di dunia ini. Happy less wasting!!!!!!